GOWA | FajarIndonesiaNews.Id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Hasanuddin membawa terobosan digital ke perdesaan melalui program inovatif bertajuk “AI FOR DESA”. Bertempat di Desa Moncongloe, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, kegiatan yang digelar pada Senin (28/07/2025) ini bertujuan untuk memperkenalkan Kecerdasan Buatan (AI) kepada perangkat dan masyarakat desa.
Fokus utama program ini adalah pengenalan AI Copilot, sebuah teknologi AI Generatif yang dirancang untuk memberi kemudahan dalam berbagai pekerjaan. Para peserta diajak untuk berkenalan dan berinteraksi langsung dengan teknologi yang kini semakin mudah diakses tersebut.
Wahyudi, selaku ketua pelaksana program dari KKN-T Unhas, menjelaskan bahwa program ini lahir dari kesadaran akan pentingnya adaptasi di era digital yang seringkali belum menyentuh perdesaan secara merata.
“Tujuan utama kami adalah memberikan pemahaman dasar dan pelatihan praktis tentang pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI), karena kami melihat di era digital ini Desa Moncongloe belum banyak mengenal teknologi tersebut,” jelas Wahyudi.
Ia menambahkan, “Fokusnya adalah bagaimana AI dapat mendukung kegiatan administrasi dan membuka peluang bagi pengembangan usaha mikro di tingkat desa.”
Dalam sesi pelatihan, para mahasiswa secara aktif mendemonstrasikan cara kerja AI Copilot.Peserta diajarkan bagaimana teknologi ini dapat membantu menyusun draf surat resmi, membuat ringkasan rapat, membuat gambar/poster yang menarik, mencari ide untuk program pengembangan desa, hingga merancang konten pengumuman untuk warga.
Antusiasme tinggi terlihat dari para peserta yang hadir. Muh. Irwan, S.E, Kepala Dusun Parangloe Lata yang turut menjadi peserta, mengaku wawasannya terbuka lebar setelah mengikuti kegiatan ini.
“Program kerja ini sangat membantu sekali, apalagi terkhusus saya. Saya jadi lebih tahu apa itu AI dan cara penggunaannya. Ini sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari karena lebih cepat dan mudah dalam menyelesaikan sesuatu yang ingin dipertanyakan atau dalam menjawab masalah,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kemampuan baru ini akan sangat berguna dalam tugasnya melayani masyarakat. “Dengan program ini, mungkin saya bisa lebih meningkatkan skill dalam membuat pengumuman atau penyampaian ke warga agar lebih menarik, misalnya dengan membuat poster-poster yang dibantu oleh AI,” tambah Irwan.
Program “AI for Desa” ini diharapkan tidak hanya berhenti sebagai sebuah pengenalan, tetapi juga menjadi langkah awal bagi Desa Moncongloe untuk mulai mengadopsi solusi digital dalam tata kelola pemerintahan dan aktivitas warganya.
Inisiatif mahasiswa KKN-T Unhas ini membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi akselerator kemajuan yang inklusif hingga ke pelosok desa.(*)