MAKASSAR | FAJARINDONESIANEWS.ID-17 Oktober 2025 Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam GARDA AKTIVIS MAHASISWA INDONESIA (GAKMI) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHBUN) Provinsi Sulawesi Selatan serta Kejaksaan Tinggi Sulsel, menuntut pengusutan tuntas dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek pengadaan dan penanaman bibit nanas senilai Rp60.000.000.000 (enam puluh miliar rupiah) di Kabupaten Barru, Kecamatan Pujananting, Desa Jangan-Jangan.
Aksi ini dipimpin oleh Dhincorax selaku Jenderal Lapangan, yang dalam orasinya menyampaikan bahwa proyek tersebut diduga penuh penyimpangan, mulai dari distribusi bibit yang tidak merata, kualitas bibit yang buruk, hingga tidak adanya pendampingan terhadap petani.
Kami hadir untuk menyuarakan suara rakyat yang tertindas oleh korupsi. Proyek yang bernilai puluhan miliar ini justru menyengsarakan petani karena diduga hanya menguntungkan segelintir pihak!
tegas Dhincorax.
GAKMI menilai, jika dugaan ini benar, maka kasus ini adalah bentuk kejahatan agraria yang harus diusut hingga ke akar. Mahasiswa juga menuntut pihak Kejaksaan Tinggi Sulsel segera melakukan penyelidikan dan tidak tinggal diam terhadap laporan publik yang beredar.
Tuntutan GAKMI dalam aksi ini meliputi:
1. Kejaksaan Tinggi Sulsel segera usut tuntas dugaan korupsi proyek bibit nanas Barru.
2. Panggil dan periksa seluruh pejabat dinas terkait yang terlibat dalam proyek.
3. Transparansi anggaran dan pelaksanaan proyek dibuka ke publik.
4. Pemerintah harus menghentikan proyek-proyek fiktif yang merugikan petani.
5. Tangkap dan adili aktor utama korupsi jika terbukti bersalah.
Aksi berlangsung damai namun penuh tekanan moral. GAKMI menyatakan siap menggelar aksi lanjutan dalam skala lebih besar apabila tuntutan ini tidak ditanggapi secara serius oleh pihak terkait.
