FajarIndonesiaNews.id- Makassar,SulSel. Keluarga Pasien Akbar Wijaya (31) yang beralamat di jl hati murni kelurahan tamarunang, kecamatan mariso, kota makassar, Korban kecelakaan pada hari kamis 11/08/2022 sangat menyayangkan terkait penanganan RS. LABUANG BAJI Makassar, mereka merasa rumah sakit tersebut menelantarkan pasien yang seharusnya cepat diberikan pertolongan malah dibiarkan begitu saja hingga saat ini, Minggu 14/08/2022.
Menurut keluarga korban bahwa beberapa hari lalu pasien korban kecelakaan masuk ke IGD sampai saat ini belum ditangani sedangkan Jasa raharja sudah cair, alasan tidak ditangani karena Dokter berada di Jakarta dan nanti hari Jumat Dokternya baru balik dari Jakarta, sementara pasien butuh penanganan MEDIS.
“Setiba di rumah sakit, pasien diputuskan oleh dokter untuk di Operasi Namun hingga hari ini pihak rumah sakit seakan menelantarkan korban. Hanya diberi infus dan tidak diberi obat-obatan. kami menyesalkan sikap rumah sakit yang tidak berbuat maksimal dan pelayanan RS.LABUANG BAJI Makassar, Jangan gara-gara pasien Jasa raharja kita dibuat begitu. Jadi untuk apa jasa raharja ini kalau ditelantarkan juga,”Ungkap Keluarga Korban.
Sementara itu, pihak RS. LABUANG BAJI Makasaar mengakui ada keterlambatan penanganan terhadap pasien. Tapi itu menurutnya bukan karena kesengajaan Karena dokter yang menangani Pasien Untuk Operasi Masih dijakarta apalagi Pasien seharusnya dirawat di ruang ICCU karena kondisinya yang kritis, namun karena ruang ICCU penuh, pasien sementara dirawat di ruang Mamminasa Baji Lantai 3 Kamar 330,”Ungkap Salah Satu pihak Rumah Sakit.
Selanjutnya ditempat terpisah Ketua Umum Poros Rakyat Indonesia Jafar Sainuddin Dg Ngemba mengatakan bahwa apapun alasan selama korban kecelakaan yang sekarat itu harus cepat ditangani, jangan menunggu dokter yang tidak ada sehingga pasien diterlantarkan, Apakah tidak ada dokter lain yang ada dimakassar bisa menangani apalagi ini RS. LABUANG BAJI sudah skala Nasional.
” Untuk apa rumah sakit dibangun kalau tidak ingin membantu korban kecelakaan, inilah tugas dan fungsi Direktur rumah sakit untuk memanggil dokter lain kalau dokter tersebut ada yang berhalangan, Kenapa mesti menunggu yang ada dijakarta sedangkan disini banyak dokter yang profesional, ingat ini hanya persoalan nyawa bukan persoalan penanganan,”Tegasnya.
Lembaga Poros Rkayat Indonesia Meminta Kepada Direktur RS. LABUANG BAJI agar lebih serius menangani pasien korban kecelekaan yang diterlantarkan dari beberapa hari yang lalu dan apabila tidak mampu maka silahkan mundur karena masih banyak pejabat-pejabat lain yang mampu untuk menduduki Jabatan Seorang Direktur rumah Sakit Skala Nasional,” Tutup Jafar Sainuddin Dg Ngemba(Red).
Laporan ; Media Group Poros Rakyat
Admin ; R.I.L