FajarIndonesiaNews.id- Jeneponto,Sulsel. Pasca hujan deras yang terjadi pada kamis 29 Oktober 2022 membuat volume air sungai naik, dikarenakan arus deras yang datang dari daerah ketinggian dan membawa tumpukan sampah, sehingga dampak yang ditimbulkan, mengakibatkan tumbangnya jembatan darurat yang merupakan jembatan penghubung antara kecamatan Tamalatea dan Kecamatan Bontoramba.
Detik-detik tumbangnya jembatan darurat tersebut, terjadi tadi pada kamis baru-baru ini sekitar pukul 18:30, banyak warga setempat serta pengendara roda yang hendak melintas, menyaksikan detik-detik tumbangnya jembatan darurat yang berada di Desa Lentu itu. Jembatan tersebut sengaja dibuat dikarenakan kontruksi pembuatan jembatan utama masih sedang dalam proses pekerjaan, ” itu guna tetap mempermudah jalur transportasi masyarakat dan hanya dikhususkan untuk pejalan kaki dan pengendara roda dua,” ungkap Subair Sekertaris DPD Lembaga Poros Rakyat Kabupaten Jeneponto.
Sementara itu Kr.Leo Pendamping teknik Jembatan Ta’binjai yang ada dilokasi saat kejadian, ketika dikonfirmasi Media via WhatsApp menjelaskan bahwa ambruknya jembatan sementara tersebut akibat tumpukan sampah. “Memang terlihat banyak sampah yang terlihat, bahkan tumpukan sampah itu mulai sore sudah tertahan di tiang-tiang jembatan yang panjangnya sampai ke cekungan sungai yang diketahui sekitar 50 meter dari jembatan,” terangnya.
Hal senada disampaikan Vicky sebagai penanggungjawab pekerjaan yang ditemui dilokasi Sabtu (01/10/2022), mengatakan bahwa memang benar tumpukan sampah yang sudah berusaha dilepas dari tiang jembatan tak mampu lagi ditampung dan lolos karena adanya batang pohon yang tersangkut adalah penyebab utama rangkaian jembatan terbawa arus banjir,” soal nama petugas K3 dan anggarannya, menurutnya memang petugas K3 disini diakui hanya sekali ketemu dan sepakat jika dikatakan tidak ada penerapan manajemen K3,” kuncinya.
