MAKASSAR, Sul-Sel. Karebanasulsel.id- Terlihat sebuah bangunan gedung status pinjaman yang difungsikan saat ini oleh SMAN 23 Makassar yang berada di jalan perintis kemerdekaan km 1, kelurahan tamalanrea indah, kecamatan tamalanrea, kota makassar, provinsi sulawesi selatan, yang saat ini menjadi buah bibir perbincangan publik. Pasalnya bangunan tersebut sudah tua dan rapuh serta sebagian besar telah mengalami kerusakan pada atap plafon. Minggu 26/11/2023.
Dari sumber informasi di lapangan diketahui bahwa beberapa pejabat pernah berkunjung di sekolah tersebut, salah satunya adalah ketua komisi (E) DPRD Sulsel Rahman Pina yang saat ini menjabat ketua fraksi Golkar DPRD Sulsel.
Dalam sambutan Komisi (E) DPRD Sulsel Rahman Pina dikala itu dalam giat pelantikan pengurus komite SMAN 23 Makassar periode 2023-2026 awal oktober lalu, beliau sempat menyinggung anggaran pembangunan SMAN 23 Makassar tahun 2024 sebesar Rp.10 Milyar.
Sejalan dengan hal tersebut, pihak Disdik sulselpun melalui kabag hukum pernah melontarkan hal yang sama, namun wacananya malah terkatung katung sampai sekarang.
Dari pantauan media saat ini terlihat bangunan tersebut sangat memperihatingkan dan membahayakan siswa dan guru dalam proses belajar mengajar. Mengapa tidak, sangat jelas terlihat atap plafon bangunan itu sudah sangat rapuh dan berlubang.
Hal yang sama juga dilontarkan orang tua siswa bahwa “Bahaya sekali itu Pak, kalau ada pecahan plafon yang jatuh dan mengenai siswa atau guru siapa yang bertanggung jawab. Apa lagi Anggota Dewan sudah pernah kesini berkunjung dan Pj. Gubernur juga hanya terdiam saja menjadi penonton setia dan hanya menyimak saja. Apa perlu menunggu korban dulu baru bertindak.” Ungkapnya dengan nada kesal dan beranjak pergi.
Dari data yang dihimpun media diketahui bahwa, gedung tersebut didirikan sejak tahun 2021, dan gedung tersebut bukan milik SMAN 23 Makassar, melainkan milik LLDIKTI yang selanjutnya dipinjamkan ke DISDIK. Dan terlihat kondisi bangunan tersebut sangatlah memperihatinkan.
Awal dari pembangunan gedung tersebut sudah bermasalah, dimulai dari pekerjaan pondasinya. Dan pemenang tendernya mengerjakan diduga tidak sesuai dengan spek gambar. Maka dikala itu pihak Disdik menghentikannya dan kasusnya entah sampai dimana dan kabarnyapun menghilang bagai ditelan bumi. Dan dimasa kepemimpinan Gubernur Andi Sudirman, kembali dianggarkan sebesar Rp.10 Milyar dan akan dimulai pada awal tahun depan, namun akhirnya belum terlaksana masa jabatannya telah berakhir dan digantikan oleh Pj Gubernur Bachtiar Baharuddin.
Awal kepemimpinan Pj Gubernur sulawesi selatan sudah membuat beberapa pernyataan yang kontroversi termasuk (1).Provinsi Sulsel bangkrut disebabkan utang yang ditinggalkan oleh gubernur sebelumnya (2).Menginstruksikan seluruh Kabupaten/kota untuk budidaya penanaman pohon pisang yang mana budidaya pisang ini di pusatkan di kabupaten Bone dan menelan anggaran Rp.15 Milyar.
Polemik anggaran budidaya pisang yang dianggarkan sebesar Rp.15 Milyar sehingga menjadi pertanyaan bagi publik, sebab anggaran tersebut cukup fantastic dibandingkan anggaran pembangunan gedung SMAN 23 Makassar yang sudah dianggarkan sebelumnya sebesar Rp.10 Milyar justru dipreteli menjadi Rp.5 Milyar dan itupun belum ada kepastian.
Puluhan LSM, Ormas dan Awak Media sempat berkomentar lantaran melihat kebijakan Pj.Gubernur, salah satunya dalam komentar mengatakan bahwa, “Mau dikemanakan Bigbos anggaran sekolah sebanyak Rp 5 Milyar “? Ledek Sampir, mestinya sekolah diutamakan, bukan yang lain, masak ada sekolah numpang terus??.
Menyikapi hal tersebut, sejumlah masyarakat ikut berkomentar dengan mengatakan mestinya kebijakan Gubernur sebelumnya tetap dilanjutkan oleh Pj.Gubernur yang sekarang sebagai amanah bukan mempreteli anggaran sekolah,
“Maksudnya apa!!, mau diapakan!!, Kesempatan mumpung jadi Pj gunakan kesempatan too, “Haaaaaaaaa…kalau proyek di tahan, harusnya juga anggaran tertahan”(*red).
Lp ; IMDT ( P R M G I )
