TAKALAR | FAJARINDONESIANEWS.ID-Sikap Kepala Desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, menuai sorotan setelah diduga menghindari wartawan yang hendak melakukan konfirmasi terkait dugaan pengelolaan Dana Desa tahun anggaran 2024.
Peristiwa tersebut terjadi saat seorang jurnalis media online Snipertuntas.com mendatangi Kantor Desa Sampulungan untuk melakukan verifikasi informasi publik. Kunjungan itu dilakukan sebagai bagian dari tugas jurnalistik guna memastikan akurasi data yang akan disampaikan kepada masyarakat.
Namun, upaya konfirmasi tersebut tidak membuahkan hasil. Kepala Desa Sampulungan disebut tidak berada di kantor dan meninggalkan lokasi saat awak media datang. Situasi ini dinilai menghambat proses klarifikasi yang semestinya dapat dilakukan secara terbuka.
“Kami datang secara resmi untuk meminta penjelasan terkait sejumlah informasi publik, terutama menyangkut transparansi penggunaan anggaran desa tahun 2024. Namun, setelah menunggu cukup lama di kantor desa, kepala desa tidak juga memberikan keterangan maupun menunjuk perwakilan untuk menjawab pertanyaan kami,” ujar Ar, wartawan Snipertuntas.com, Selasa (16/12/2025).
Sikap tersebut memunculkan anggapan bahwa pemerintah desa bersikap tertutup terhadap media. Padahal, kepala desa sebagai pejabat publik memiliki kewajiban memberikan akses informasi kepada masyarakat, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Tak hanya datang langsung ke kantor desa, awak media juga mengaku telah berupaya menghubungi kepala desa melalui pesan singkat dan sambungan telepon. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi yang diberikan.
Kondisi ini memicu perhatian publik dan menimbulkan pertanyaan mengenai komitmen Pemerintah Desa Sampulungan dalam menjalankan prinsip transparansi dan akuntabilitas, khususnya dalam pengelolaan anggaran desa.(*)
