SINJAI, Sul-Sel. Fajarindonesianews.id- Salah Satu Proyek anggaran milyaran di kabupaten sinjai yang dikerjakan oleh PT. Catur Jaya Prima Sejahtera menjadi buah bibir saat ini, Pasalnya proyek tersebut dikerjakan asal jadi dan tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Dan “Bukan hanya pekerjaan mandek, tapi material, peralatan dan upah kerja juga turut mandek” Ungkap Anca Mayor prihatin atas ulah PT. Catur Jaya Prima Sejahtera, Kamis 23 November 2023.
Ia (Ancha Mayor red) membeberkan adanya “suara pilu” dibalik proyek puluhan miliyar yang ditangani tahun 2022 Oleh Erwin kontraktor PT. Catur Jaya Prima Sejahtera tersandung utang material, sewa peralatan dan upah kerja ratusan juta rupiah.
“Proyek tahun lalu (2022) belum dibayar material, peralatan dan upah kerja ratusan juta. Ini harus ditelusuri kasihan masyarakat” Sebutnya dengan nada prihatin.
Satu nafas dengan pernyataan, Anca Mayor, pihak penyedia material, Cunda, secara detail menyebutkan masih adanya utang material dan sewa peralatan belum dibayar sampai saat ini pihak PT. Catur Jaya Prima Sejahtera terhadap dirinya.
“Ada semua rinciannya sekitar Rp 400 juta” Ujar Cunda sambil memperlihatkan bukti rincian utang material dan sewa peralatan bukti utang Catur Jaya Prima Sejahtera.
Menelisik lebih jauh, PT. Catur Jaya Prima Sejahtera kembali mengelola anggaran puluhan miliyar tahun ini (2023) sempat menjadi sorotan atas kualitas pekerjaannya dinilai bobrok di ruas Serre Caboro, desa Palae Kecamatan Sinjai Selatan.
“Bukan satu dua orang masyarakat yang mengeluhkan kualitas pekerjaan hotmix PT. Catur Jaya Prima Sejahtera. Rata-rata masyarakat yang kita temui saat turun di lokasi mengatakan pekerjaannya kurang berkualitas. Benar-benar bandel” Ungkap salah seorang sumber dari kalangan masyarakat pemerhati kepada media ini lewat telpon seluler.
Sementara, Erwin, yang disebut-sebut sebagai penanggung jawab PT. Catur Jaya Prima sejahtera masih sementara berusaha dikonfirmasi seputar utang material, sewa peralatan dan upah kerja tersebut. Runtut dalam pemberitaan sebelumnya, ada “merenggut” eksistensi geliat pembangunan di “Bumi Panrita Kitta” ditengarai biangnya adalah PT. Catur Jaya Prima Sejahtera. Hal ini diperbincangkan sejumlah kalangan pemerhati pembangunan Kabupaten Sinjai disalah satu warkop, sempat disadap media ini, Minggu 19 November 2023.
Suasana adu gagasan nampak berjalan “alot” ada menyalahkan kontraktor pelaksana (PT. Catur Jaya Prima Sejahtera) dan sebagian lagi menyebut Dinas PUPR kurang dalam pengawasan pelaksanaan pembangunan. Hingga menyebabkan “bobroknya” pembangunan jalan hotmix. Salah satunya adalah poros Serre – Caboro, Desa Palae, Kecamatan Sinjai Selatan, anggaran Tahun 2023. “Pengawasan PUPR yang kurang” Tegas salah satu sumber media ini.
Hal ini mendapat bantahan sumber lainnya justru menyebut pihak kontraktor lah yang “nakal” dalam hal ini PT. Catur Jaya Prima Sejahtera. Alasannya, tidak bekerja maksimal hingga pengaspalan di poros Serre – Caboro terhambur. Sempat mendapat teguran keras pihak DPRD Sinjai untuk membongkar dan memperbaiki sekitar 200 Meter. “Ini kelalaian kontraktor terkesan nakal” Sebutnya singkat.
Hal senada diungkapkan oleh Andi Jusman, ST, Anggota DPRD Kabupaten Sinjai membenarkan ulah PT. Catur Jaya Prima Sejahtera kerja “sembrono”. Usai berkunjung di ruas Serre – Caboro ditemukan pekerjaan hotmix terhambur di sejumlah titik.
“Ini pekerjaan jalan dikerjakan asal-asalan” Ungkap Andi Jusman Anggota DPRD Kabupaten Sinjai saat mengunjungi pekerjaan pembangunan hotmix poros Serre – Caboro.
Pihaknya menilai pekerjaan tersebut jauh dari kualitas disinyalir memakai hotmix hangus. Sekitar 200 meter diakuinya disuruh bongkar dan dikerja ulang
“Saya suruh bongkar dan kerja kembali. Belum dilewati kendaraan sudah hancur” Tegas Andi Jusman.
Sumber lainnya menyebutkan, PT. Catur Jaya Prima Sejahtera, doyan melakukan aspal malam, hingga proses penghamparan aspal luput dari pengawasan publik. Kuat dugaan karena terdesak waktu pelaksanaan semakin mepet harus rampung akhir tahun ini.
“Poros Gareccing – Dada sudah proses pengaspalan, dikerja malam-malam” Ungkap Sumber lainnya.
Terpantau, PT. Catur Jaya Prima Sejahtera tahun ini (2023) menangani anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) sekitar Rp 25.338.198.534,- (Dua Puluh Lima Miliyar Tiga Ratus Tiga Puluh Delapan Juta Seratus Sembilan Pulu Delapan Ribu Lima Ratus Tiga Puluh Empat Rupiah) meliputi : Ruas Jalan Bonto – Lappadata, Ruas Jalan Gareccing – Dada, Ruas Jalan Lingkar Banoa, Ruas Jalan Serre – Caboro, dan Ruas Jalan Topangka – Ammessing.
Menarik ulur, proyek jalan yang ditangani tahun lalu (2022) juga sarat masalah. Utamanya poros Joalampe – Litalitae (Sekitar pasar lama Bikeru red). Bahkan sejumlah sumber yang berhasil disadap media ini menyebut pekerjaan tersebut sarat temuan yang notabene sempat bergulir di Tipikor Polda Sulsel.
“Saya dengar ada temuan pada pekerjaan tahun lalu (2022) dan sempat diperiksa pihak Tipikor Polda. Herannya tahun ini kembali mendapat proyek Miliyaran” Sebut sumber dengan nada bertanya.
Sebelumnya, Pihak PT. Catur Jaya Prima Sejahtera Ansar, yang disebut-sebut sebagai pelaksana ketika mau dikonfirmasi seputar persoalan ini menyarankan media ini ketemu pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam hal ini Badri, ST, Kabid Bina Marga PUPR Kabupaten Sinjai.
“Saya sudah koordinasi sama PPK, kita temui saja PPKnya pak” Sebutnya lewat pesan WhatsApp.
Demikian halnya dengan Andre, juga disebut-sebut sebagai orang penting dalam proyek tersebut (Pelaksana PT. Catur Jaya Prima Sejahtera red) dihubungi dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp no respon.
Pada kesempatan lainnya, Badri, ST, PPK dan Kabid Bina Marga PUPR Kabupaten Sinjai yang dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp seputar kejadian ini memilih diam.
Sementara, H. Haris Achmad, Kadis PUPR Kabupaten Sinjai, berkali-kali mau dikonfirmasi seputar kejadian ini belum bisa ditemui. Dengan berbagai alasan berdasarkan keterangan Satpol PP yang piket di depan ruangannya terkesan Kadis PUPR sengaja menghindar dikonfirmasi dan Main umpet Dulu alias (Mandul). Eh malah Blokir Hp Wartawan.
LP. Tim PRMGI
Admin/Abk