FajarIndonesiaNews.id- Makassar,SulSel. Sebagai kota pesisir sejak abad ke-16 menjadi pusat perdagangan yang cukup dominan di kawasan Indonesia Timur.
Salah satu kota terbesar di Asia Tenggara ini dihuni sekitar 1,8 juta jiwa dengan background masyarakat multikultur. Karakter multikultur ini menuntut jajaran pemerintah Kota Makassar untuk lebih merangkul seluruh lapisan masyarakat.
Tentunya dengan impian besar ini menjadi tantangan pemerintah Kota Makassar dalam mengelola kota dengan konsep Smart City namun konsep tersebut hanya menjanjikan dan melahirkan sejumlah permasalahan.
Makassar dengan sejumlah banyak program yang mendunia membuat trust publik hilang dan menjadi isapan jempol semata.
Ketua Umum Poros Rakyat Indonesia Jafar Sainuddin Dg Ngemba mengatakan bahwa Makassar dengan berbagai aspek sosialnya sebaiknya membenahi persoalan sosial yang banyak menimpa masyarakat khususnya persoalan Fasum yang berdiri RS. Siloam Makassar di jalan metro tanjung bunga.
“Permasalahan fasum ini banyak dijadikan lahan pribadi tertentu, belum lagi bicara Fasum di wilayah GMTD lokasi masyarakat yang dengan mudah dicaplok oleh sejumlah pengusaha” ujar Iqbal kepada media ini, Jumat (12/08/2022)
Dia mengungkapkan bahwa masyarakat Makassar butuh perlindungan dari pemerintahannya, jangan biarkan rakyat jalan sendiri karena Wali kota diamanahkan oleh rakyat, (*) Bersambung…
Laporan : Media Group Poros Rakyat Indonesia